Pilot Project Penilaian SDA Kelautan Perikanan
- Admin
- Berita
Taman Nasional Kepulauan Seribu Jadi Pilot Project Penilaian SDA Kelautan Perikanan
EKT, IPB – Penilai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melakukan uji penilaian Sumber Daya Alam (SDA) Hayati berupa Kelautan dan Perikanan, 8-12 Juni 2015. Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) menjadi pilot project pelaksanaan kegiatan ini.
14 penilai DJKN yang terdiri dari 10 penilai Direktorat Penilaian DJKN dan 4 penilai dari Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta mendapatkan tugas melaksanakan program ini. Dalam penilaian kali ini, untuk pertama kali penilai DJKN menilai ikan dengan nilai ekonomi. Metode Economic of Production (EOP) digunakan untuk menentukan nilai wajarnya.
Hutan Mangrove menjadi objek pertama yang dinilai. Tim penilai tanpa ada rasa canggung, terjun ke kawasan mangrove di pulau pramuka dan bersama-sama melakukan pengukuran dan penghitungan mangrove. “Menghitung carbonnya,” ujar Edi Saefrudin, salah satu penilai saat ditanya nilai apa yang dicari dari mangrove.
Penyu sisik yang menjadi salah satu ikon dari TNKpS juga tidak luput dari penilaian. Tim penilai diajak oleh petugas TNKpS melihat langsung tempat penyu sisik bertelur. Tempat konservasi juga mendapat perhatian dari tim penilai. Untuk melakukan penilaian ini tim penilai menggunakan Metode Willingness To Pay (WTP) melalui wawancara ke warga sekitar.
Untuk menilai manfaat wisata, tim penilai menggunakan Travel Cost Methods (TCM). Metode ini membutuhkan informasi dari pengunjung pulau seribu terkait dengan biaya perjalanan yang dihabiskan untuk merasakan wisata yang ada.
Pengenalan Lapangan dan Pembekalan
Sebelumnya, Tim Penilai yang diketuai oleh Kepala Seksi Standardisasi Penilaian Sumber Daya Alam I Ahmad Fauzi berkunjung ke Balai TNKpS dan Pemerintah Administrasi Kepulau Seribu, (8/6). Dalam paparannya, Fauzi mengatakan ini kali pertama DJKN melakukan penilaian Sumber Daya Alam berupa kelautan dan perikanan. “Kita sudah melakukan penilaian hutan di Rinjani, Gede Pangrango. Dan baru kali ini, Kita melakukan penilaian SDA perikanan dan kelautan,” ujarnya.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III TNKpS Untung Suripto menyambut baik pelaksanaan penilaian ini. Ia mengatakan TNKpS mengelola hutan mangrove, pengelolaan mangrove, padang lamun dan pengawasan karang laut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu Ismer Harahap dan jajarannya siap membantu kelancaran kegiatan ini. Ia berharap hasil dari penilaian ini dapat disampaikan bahkan dipresentasikan ke pemerintah administrasi kepulauan seribu untuk diambil manfaatnya.
Narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi pembimbing tim penilai. Yudi Wahyudin,S.Pi, M. Si memberikan penjelasan terkait dengan proses penilaian yang akan dilakukan nantinya. Yudi berbagi pengalaman penilaian yang telah dilakukan pada 2006 silam. Banyak perubahan yang terjadi tetapi objek penilaian tetap sama.
Sampai berita ini ditulis, proses penilaian masih berlangsung. Penilai sedang melakukan wawancara baik kepada nelayan maupun kepada pengunjung. Dari data tersebut, tim penilai akan memprosesnya sampai menghasilkan nilai total SDA berupa kelautan dan perikanan TNKPS. (johan)