EKT, IPB – Indonesia sebagai negara yang kaya akan potensi bahari, memberikan peluang dan tantangan tersendiri untuk dapat dikembangkan. Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University menyelenggarakan Lecture Series in Tropical Ocean Economics dengan tema "Kebijakan Perikanan Berkelanjutan Indonesia: Critical Review on Economics, Network and Institutions" secara daring, (3/4).

Menurut Dr Eva Anggraini selaku moderator sekaligus Ketua Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika, ada berbagai macam keilmuan yang dikembangkan di Program Studi yang dipimpinnya, bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan kelautan tropika.

Dr Luky Adrianto, dosen IPB University yang aktif di Social-Ecological System of the Oceans Laboratory (SESO Lab), dalam pemaparannya menyampaikan, "Dunia sains tidak boleh putus dengan dunia practical kebijakan. Connectivity itu harus dibangun dengan nilai objektivitas. Critical review yang akan di-share dalam tiga core (inti) yaitu pada ekonomi, jaringan, dan institusi."

Berbicara fisheries (perikanan), Dr Luky menyampaikan bahwa tidak dapat hanya bicara satu sumberdaya (resource) saja."Kita jangan hanya bangga memiliki stok ikan yang melimpah. Kita juga sebagai resources producer, resources processor dan resources consumen. Kita harus menjadi respective producing countries dengan memanfaatkan sumberdaya dengan kaidah-kaidah sustainability, national dan international framework," ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa masih terdapat banyak pekerjaan rumah yang perlu digarap. “Saya yakin ke depannya ekonomi kelautan akan bisa semakin berkontribusi di dalam gerakan kebijakan kelautan dan perikanan di tanah air kita," tandasnya. (SMH/Zul).